Tugu Batu di Sleman: Sejarah dan Kondisi Saat Ini

 Tugu Batu yang terletak di Sleman, Yogyakarta, merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki makna penting bagi masyarakat setempat. Monumen ini sering disebut sebagai Tugu Seloaji dan terletak di perempatan jalan utama di Kalasan, Sleman. Keberadaannya tidak hanya menjadi penanda jalan, tetapi juga menyimpan berbagai cerita sejarah yang menarik.



Sejarah Pembuatan Tugu Batu

Tugu Batu di Sleman diduga telah ada sejak masa kolonial Belanda atau bahkan lebih lama. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tugu ini awalnya merupakan batu alam yang berada di lokasi tersebut dan dijadikan sebagai penanda jalan oleh masyarakat sekitar. Seiring waktu, batu tersebut semakin dikenal dan diberi struktur tambahan berupa pondasi serta pagar rantai untuk melindunginya.

Dalam beberapa versi cerita, Tugu Seloaji dikaitkan dengan legenda masyarakat setempat. Konon, batu ini memiliki nilai historis yang berhubungan dengan pergerakan pasukan pada masa lalu. Sebagian warga percaya bahwa batu ini sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Jawa dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting yang terjadi di daerah Sleman.

Makna dan Fungsi Tugu Batu

Tugu Batu tidak hanya berfungsi sebagai penanda jalan, tetapi juga memiliki nilai budaya dan spiritual bagi masyarakat sekitar. Beberapa orang meyakini bahwa batu ini memiliki kekuatan mistis dan menjadi bagian dari tradisi lokal. Meskipun demikian, secara umum, masyarakat lebih mengenalnya sebagai landmark yang membantu navigasi di daerah Kalasan.

Selain itu, keberadaan Tugu Batu menjadi simbol kekuatan dan ketahanan masyarakat Sleman dalam menghadapi perubahan zaman. Banyak orang yang masih menghormati keberadaan tugu ini dan menjaganya agar tetap lestari.

Kondisi Tugu Batu Saat Ini

Seiring dengan perkembangan infrastruktur di Sleman, Tugu Batu mengalami beberapa perubahan. Awalnya, batu ini hampir sejajar dengan permukaan jalan aspal. Namun, pemerintah setempat kemudian memberikan pondasi yang lebih tinggi agar lebih terlihat dan tidak tertutup oleh peningkatan permukaan jalan.

Saat ini, Tugu Seloaji telah dipagari dengan rantai besi untuk melindunginya dari potensi kerusakan akibat lalu lintas kendaraan yang padat di daerah tersebut. Meskipun sudah beberapa kali direnovasi, bentuk asli dari batu tersebut tetap dipertahankan.

Selain menjadi penanda jalan, tugu ini juga menarik perhatian wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya lokal. Beberapa orang yang melintas sering berhenti sejenak untuk melihat langsung keberadaan batu yang memiliki banyak cerita ini.

Pengaruh Jalur Tol Jogja-Solo

Pembangunan Tol Jogja-Solo yang sedang berlangsung telah mempengaruhi beberapa area di Sleman. Namun, berdasarkan informasi terbaru, Tugu Batu atau Tugu Seloaji tidak terkena dampak langsung dari jalur tol tersebut. Lokasinya yang berada di perempatan jalan utama tetap terjaga dan tidak masuk dalam rencana pembebasan lahan untuk proyek tol ini. Meski demikian, pemerintah daerah dan masyarakat setempat terus mengawasi perkembangan proyek infrastruktur agar tidak mengganggu keberadaan tugu bersejarah ini.

Upaya Pelestarian Tugu Batu

Pemerintah daerah Sleman bersama dengan masyarakat setempat telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keberadaan Tugu Batu. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

  1. Renovasi dan Pemeliharaan – Menjaga kondisi tugu tetap baik dengan melakukan perawatan rutin.
  2. Penyuluhan Sejarah – Mengenalkan sejarah tugu kepada generasi muda agar tetap memahami dan menghormati warisan budaya ini.
  3. Peningkatan Kesadaran Masyarakat – Mengajak warga sekitar untuk ikut menjaga kebersihan dan keutuhan tugu agar tidak dirusak oleh vandalisme atau faktor lain.

Kesimpulan

Tugu Batu di Sleman merupakan salah satu peninggalan sejarah yang masih berdiri hingga kini. Selain menjadi penanda jalan, tugu ini memiliki nilai sejarah, budaya, dan spiritual bagi masyarakat setempat. Dengan adanya upaya pelestarian yang terus dilakukan, diharapkan Tugu Seloaji tetap bertahan sebagai simbol identitas lokal dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Yogyakarta yang perlu dijaga untuk generasi mendatang

0 comments